Pada tahun 1801, setelah seorang raja baru naik tahta, seorang sarjana jeong yak-jeon yang melayani mendiang raja diasingkan ke pulau heuk-san. Di sana ia bertemu dengan Chang-dae, seorang nelayan muda yang merupakan pengagum Konfusianisme dan memiliki pengetahuan yang luas tentang laut.